Annyeong Chingu! sekali-kali J ingin menampilkan karya FanFiction yang ( mungkin ) pertama J buat :D
mian kalo jelek ya , maklum pemula .. hehe... sekaligus minta Krisar okeey !?
-Cekidot-
Warning! Jika ada kata-kata yang berwarna Biru , itu arti nya sedang
Flashback!
Annyeong Chingu :D
Sekarang aku akan menunjuk kan
FanFiction yang kubuat. Semoga kalian menikmati nya ^^
Judul : Memory
Tokoh2
: Yang Yoseob, Yong
Junhyung, Eun Jio. Lee gikwang. Yoon
dojoon, jang hyunseung. Heechul, Lee Joon, Hyun-A , Son Dongwoon. Dae sung,
Kyuhyun, Yuri, Yoona, ji-eun, Lee Jin-ho, Hongki, Hyosung, jo twins
(kwangmin, youngmin), Sulli, seo in
gook, luna,
[Chapter 1]
Yoseob POV
Flashback
“apa ke amerika?” kata aku kaget
mendengar berita ini, aku akan pindah ke London. “ne besok kita pindah ke
London sekarang kau kemas lah barang-barang mu” kata eomma. “kenapa mendadak?”
tanya ku. “appa di pindah tugaskan ke sana” jawab eomma. “sudah jangan banyak
bantah yoseob, cepat bereskan barang mu. Besok pagi-pagi kita sudah berangkat”
kata noona.
Aku pun menurut pergi ke kamar,
memberes kan barang-barang ku. Ku tatap foto sahabat ku, aah berat hati sekali
meninggalkan mereka seperti ini. Mianhe strawberry mianhe Joker.
***
Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah baru ku. Aku kembali
lagi ke seoul, kota kelahiran ku.
Aku berjalan memasuki kelas baru ku mengikuti langkah Mr. Hyunbin,
“DIAM SEMUANYA!” perintah Mr. Hyunbin tegas dan semuanya pun diam.
“kita kedatangan murid baru hari ini, silakan Yoseob”
Aku menulis di papan tulis, ku tulis besar-besar nama ku. Aku
menghadap ke arah semua orang yang menatap ku. “Helloo my name Yang ..” Uppss, pake bahasa korea Yoseob
babo. “mianhe, Yang yoseob imnida mohon bantuan nya” kata aku tersenyum.
Aku pun berjalan mencari tempat duduk, mendapatkan di paling
akhir. Pojok, asyik dekat
jendela!
Aku melihat kelas ku yang baru, deg
deg deg deg. Jantung ku berdetak kencang.
Duuh... senang nya kembali ke korea. Tapi apakah aku bisa mendapat
teman baru secepat nya? Aah ... babo! Jangan negative thinking Yoseob!
“eh, dia jarang sekali memuji orang, dia biasa nya selalu memberi hukuman ke kita-kita.” “sampai segitu nya?” “ne.” “omo”
“eh, dia jarang sekali memuji orang, dia biasa nya selalu memberi hukuman ke kita-kita.” “sampai segitu nya?” “ne.” “omo”
Terdengar bunyi bell siaran,
“semua guru harap berkumpul di ruang guru, ada rapat mendadak”
“HOREEEEY” teriak seisi kelas 11f, bergembira. “DIAM” kata Mr.
Hyunbin. Semuanya pun diam, “baca buku cetak jangan ribut” kata Mr. Hyunbin
berpesan sebelum keluar kelas. Semua murid melihat Mr.Hyunbin keluar kelas.
“HOREEY” kata seisi kelas kembali,
Yoseob melihat sekeliling yang ramai, “ALHAMDULILAH YA ALLAH” kata
seorang namja yang duduk di depan Yoseob, allhamdulliah?
“maaf dia memang rada gila” kata namja yang duduk di sebelah
namja aneh itu. “no problem” kata Yoseob, ngomong lagi pake bahasa inggris,
Harus ku biasakan berbahasa korea lagi.
“Yoseob kau pindahan dari mana?” tanya seorang yeoja yang duduk di
seberang bangku dia tersenyum pada ku. “fro..eh.. no no... eh...” kata aku jadi
kegelagaban sendiri. “mwo?” tanya nya. “dari amerika” kata aku. “amerika, HAH
AMERIKA” teriak Yeoja itu dengan keras sehingga membuat seisi kelas kaget. “ada
apa Yoona?” tanya Yeoja yang sedang berkumpul dengan teman-teman lainnya. Jadi nama dia Yoona ya... “Yoseob pindahan dari
amerika!” “Eh? Jinja??”
“jadi kau pintar berbahasa inggris dong?” tanya Yoona. “tidak juga
sih.” Jawab ku. “oh ya, lusa ulangan bahasa inggris! Jadi lusa aku nyontek
ya!!” pinta seorang Namja tadi yang dibilang aneh. “hahaha... dasar Andy, maka
nya belajar di !!” “aku malas membuka buku pelajaran jika di rumah.” Terang
Andy blak-blak kan.
“apa pengurus kelas di kelas ini sudah di bentuk?” tanyaku yang
ingin lebih tau tentang kelas baru ku ini. “ya, sudah... tetapi rencana nya
ingin kami bentuk ulang kembali karena ada anggota yang tidak aktif.” Kata Dae
sung. “memang kenapa? Apa kau berniat untuk menjadi pengurus kelas?” tanya
Yoona. “not really” kata ku.
“ya sudah, Sekarang saja kita bentuk ulang pengurus
kelasnya! Setuju ga teman-teman ??” teriak Dae sung. “Gaa”
“Mana Ekspresi nya?? Kalian semua seperti Madesu!!” kata Dae sung
memotivasi. “madesu apa ya?” tanya ku yang tak mengerti apa yang di
bicarakan Dae sung. “MaDeSu itu Masa Depan Suram.” Seorang Namja dan teman nya
melempar kertas yang di gulung ke arah Dae sung. “huu ... kamu yang madesu.”
“nah, gitu dong! Semangat!!” kata Dae sung. Teman-teman yang lain
juga ikutan melempar kertas. “Yee, perang Kertas dimulai !!” kelas pun menjadi
gaduh.
“ADA APA INI ??” teriak Mr.Hyunbin yang sedang berdiri di depan
kelas dengan tiba-tiba. Kelas yang ramai kini kembali menjadi sunyi senyap.
“Apa ada yang bisa menjelas kan keadaan ini?” tanya Mr. Hyunbin.
“tadi lagi kuis pak, tapi banyak yang salah, jadi nya pada protes.” Kata Andy
asal-asal an. “Jangan bercanda kamu! Ini serius!!” Andy pun terdiam sambil
menundukkan kepalanya.
“Kelas lain belajar nya jadi terganggu hanya karena kalian yang
sedang asyik bermain! Tak bisakah kalian tertib? Tak mungkin hanya karena
cerdas cermat kalian bisa menjadi lempar kertas begini, pasti ada sesuatu!”
bentak mr.Hyunbin.
Dae sung mengacungkan tangan nya. “ya dae sung?” Dae sung pun
berdiri dari bangku nya. “sebenarnya tadi kami berencana ingin membentuk ulang
pengurus kelas, tetapi banyak yang tidak ingin sekarang, hingga aku memotivasi
agar lebih semangat, tetapi pada akhir nya kelas menjadi ribut, mianhe
sunseng.” jelas Dae sung dengan jujur.
Lalu ada Namja yang ikut mengacungkan tangannya. “pak! Ini salah
ku pak, aku yang memulainya.” Kata namja itu. “aku juga pak, tadi aku
ikut-ikutan melempar kertas.” Namja lain pun ikut mengaku. Sekelas pun pada
menyesal dan berkata bahwa mereka semua melempar kertas karena iseng. Hanya aku
yang terdiam sambil menundukkan kepala.
“ada apa Yoseob? Kenapa kau menundukkan kepala mu?” tanya
Mr.Hyunbin. Deg!. perlahan aku berdiri dari bangkuku, namun karena
aku gugup aku jadi menjatuhkan buku-buku ku.. “m.. mr... Tadi aku hanya
bertanya bahwa apa pengurus kelas sudah di bentuk, lalu dae sung hanya
menanyakan apa ingin dibentuk ulang, tapi akhir nya malah jadi ribut begini ...
mianhe.” Aku membungkuk kan badan.
Kulirik mata ku ke arah mr. Hyunbin, kulihat nya sedang tersenyum
kecil. “kali ini kubiar kan kalian...” kata mr.Hyunbin. murid-murid di kelas
kaget, lalu kelas yang sepi dengan aura dingin kini menjadi penuh ceria.
“seperti nya kalian sudah berteman baik dengan Yoseob... Yoseob!”
teriak mr.Hyunbin. “Yes sir!” aduh
, pake baha inggris lagi! Apa tak bisa di hilangkan kebiasaanku ini?
Aku senang karena hari pertama aku masuk sekolah aku sudah
mendapat kan banyak teman dan dapat diterima, walau kadang aku sering latah
dengan bahasa inggris ku ini...
Esok harinya di sekolah
“anyeong dae sung.” Sapa aku. “anyeong! Wah , tampak nya kau
sedang ceria nih, ada apa Yoseob?” tanya dae sung heran. “Undwae, kekeke ... “
“wah! Main rahasia nih!!” dae sung pun memukul kepala ku dengan kecil.
“kemaren kau hebat sekali Yoseob!” kata Kwangmin. “mwo?” “kau
hebat bisa jujur begitu ke Hyunbin.” Puji Kwangmin. “kita memang harus jujur
kan?” tanya ku dengan polos. “aduuh, kau tak mengerti, Hyunbin itu guru galak
di sekolah kami, entah kenapa kami mendapat kan nya.”
“dapat siapa?”bisik seseorang dari belakang Kwangmin. “ya dapat
orang itu.” Kata Kwangmin yang tidak sadar. “ “siapa Kwangmin??” kini suara
orang itu seperti tambah sinis.
Kulihat ke belakang dan baru kusadari ternyata itu Hyunbin !! lalu
Hyunbin menjewer telinga Kwangmin. “aa... aahh... sakit!” keluh Kwangmin.
“jangan membicarakan aku lagi lain kali!!” perintah Hyunbin. “aahh.... iya ya!!
... H.. Hyunbin sunseng !!” teriak Kwangmin dengan kaget nya.
“sekarang duduk ke tempat kalian masing-masing!”
“nah, karena kemarin kalian berencana ingin membentuk ulang
pengurus kelas tetapi terganggu karena ‘sesuatu’ . jadi kita akan membentuk nya
kembali sekarang.” “sekarang?” tanya Andy. “ya, sekarang.” “tak bisa kah
nanti?” tanya Andy lagi. “tidak. Sekarang !!”
“siapa yang ingin menjadi ketua murid?” tanya Hyunbin. Dae sung
mengacungkan tangan nya lagi. “pak, ketua murid kita kan Junhyung, tetapi
Junhyung sedang sakit dan tidak tahu bahwa kita akan membentuk ulang pengurus kelas,
jadi gimana pak?” tanya dae sung.
“pintar juga kau, baiklah ... ketua murid akan kita lanjut kan
setelah junhyung masuk kembali, jadi sekarang kita akan membahas pengurus
lainnya. Ada yang ingin mencalon kan diri untuk jadi pengurus kelas?”
Dae sung, Kwangmin, Youngmin, Yoona, Yuri, Kevin, Kyuhyuk, dan
Andy mengacungkan tangan nya.
a..apa aku ingin menjadi pengurus kelas? Harus kah aku jadi
pengurus kelas? Hhhh.... Jangan Negative thinking !! coba saja Yoseob!!
Fighting!!!
Akhir nya aku mengacungkan tangan ku.
“kini kita akan melakukan voting, silah kan ambil selembar kertas
lalu tulis kan nama calon pengurus kelas kita!”
Semua menuruti perintah Hyunbin. “Andy! Kau maju untuk menulis kan
hasil voting!” “baik sunseng.” Andy pun maju kedepan dan segera membuka kertas
yang dilipat satu persatu.
“dae sung, dae sung, dae sung, kwangmin,youngmin,youngmin, dae
sung, kwangmin,kwangmin, yoseob, yoseob, yoseob,yoseob, dae sung, kwangmin,
yoona, yuri,yoona,yoona,yoseob,yoona,yoseob,yuri,dae sung, yoseob,yoseob, dae
sung, yoona, youngmin, dae sung, yuri, kevin,kevin,kwangmin,kyuhyuk ...”
“sudah selesai?” tanya Hyunbin sunseng. “belum pak! Nih lanjutan
nya, Andy, Andy Andy, Andy, Andy, Andy, Andy, Andy, Andy, Andy, Andy, Andy,
Andy ...” kok Andy bertingkah
aneh?
“pak! Perasaan murid di kelas kita tidak sebanyak itu.” Kata
seorang namja dengan heran. “pak, Andy hanya membuka satu kertas dan
membaca nama nya berulang-ulang.” kata ku setelah mengetahui kebenaran.
“wah, curang!” kata Dae sung. “Anni!! Aku tidak curang! Lihat saja
kertas ini, tulisan nya Andy terus !” setelah dilihat oleh Hyunbin sunseng,
ternyata tulisan di kertas itu memang Andy tetapi berulang-ulang.
“kertas ini di diskualifikasi!” “eh, kenapa sunseng??”tanya Andy.
“karena tidak memenuhi syarat! Voting hanya dilakukan sekali saja, tidak boleh
berulang-ulang.” Jelas sunseng. “kapan peraturan itu dibuat? Aku tak pernah
mendengar peraturan itu.” Kata Yoona. “sejak hari ini.” Jawab Sunseng.
“baik lah, dari hasil voting yang tadi sudah dilakukan, hasil nya
...” sunseng menulis kan hasil voting ‘sekretaris Yoona, Bendahara Kwangmin
dan youngmin, s.keamanan Kyuhyuk, s.kebersihan Kevin’
“pak! Aku dan Dae sung kenapa tidak di tulis??” kataku keheranan
“karena hasil kau dan dae sung sama, jadi sulit untuk menentukan nya, nanti
setelah Junhyung sembuh, suruh dia pilih salah satu diantara kalian!” perintah
Sunseng.
“jadi aku juga sunseng? Nama ku kan tidak tertulis disana.” Kata
Andy kegirangan. “tidak, kau jadi s. Perlengkapan.”
-Istirahat-
“dae sung, bisa kau beritahu alamat Junhyung?” tanyaku mendekat ke
Dae sung. “ng? Tentu .... Jl. Xxx no.xx” jawabnya. “kenapa kau bertanya?
Jangan-jangan kau ingin membujuknya agar memilihmu ya?” “tidak, aku hanya ingin
menjenguk nya.” “Jinja?” “nae.” “omo ... kau baik sekali Yoseob! Aku
terharu... nanti sampai kan kepada nya bahwa aku kangen dia ya!” kata Dae
sung sambil menjabat tanganku. “n..nae.”
Aku menghentikan langkah ku, “no.xxx” kata ku, benar ini rumah nya? Perasaan dekat
rumah ku?
Aku menekan bel, dan menunggu orang menyambut ku tapi tak juga ada
yang datang. Aku pun menekan bel lagi. “anyeonghaseo” kata aku.
“permisi siapa ya?” tanya seorang yeoja cantik berambut panjang
ikal. “oh ne, apa ini rumah Junhyung maksud ku yong Junhyung?” tanya ku. “ne,
ada apa ya?” tanya yeoja itu. “aku teman nya, ingin menjeunguknya” kata ku.
Yeoja itu pun menekan bel berulang kali. “aku tak pernah melihat
mu?” tanya yeoja itu dan baru ku sadari kalau kita memakai seragam yang sama.
Dia satu sekolah dengan ku.
“maaf aku murid baru” kata aku akhirnya. “oh” katanya tersenyum
sambil menekan bel terus menerus, apa
dia tidak pegal?
“berisik! Bisa tidak menekan bel cukup sekali” kata Junhyung
kesal. “mianhe habis tidak ada yang keluar, nih ada sup untuk mu tadi aku ke
temu ibu mu di jalan dan dia menitip kan ini untuk mu” kata yeoja itu.
“terus di mana eomma?” tanya Junhyung. “dia pergi katanya mau
menjeput adik mu” kata yeoja itu. Lalu Junhyung menatapku. “siapa kau?” tanya
nya.
“eh Yoseob imnida, murid baru aku mau menjenguk mu perwakilan dari
kelas” kata ku sedikit berbohong, tak apa-apa kan toh emang mau jenguk.
Terdengar suara batuk Junhyung berkali-kali, “kau masih demam
jangan keluar rumah” kata Yeoja. “dasar bagaimana aku bisa istirahat kalau kau
menganggu istirahat ku” kata Junhyung. “mianhe” kata yeoja itu. “cepat masuk
rumah biar aku siapkan sup nya”
Dia sangat perhatian, siapa dia? Apa pacarnya?
“kau juga masuk kalau kau mau” kata yeoja itu. “eh ne” kata aku
mengikuti mereka. Aku duduk di ruang tamu. Rasanya aku pernah ke rumah ini,
Aku mengintip ke kamar Junhyung tadi, ku lihat dia tiduran di
kasurnya. “babo harusnya waktu itu kau tak usah mencari gelang itu seharian
penuh apalagi di tengah badai hujan seperti itu” kata yeoja itu. “hmm” kata
Junhyung. “cepat kau habiskan biar sembuh” kata Yeoja itu.
Aku pun kembali ke tempat ku, tak mau menganggu mereka tapi
ngomong-ngomong aku harus ngapain? Ke sini kan Cuma mau ngasih buku catatan
sama ngasih tau soal pengurus kelas. Ku lihat gelang rajutan di lantai
tergeletak begitu saja,
“JYJ best friend forever” gumam ku saat ku baca tulisan yang
tertulis di situ. “kau bilang apa?” tanya yeoja itu. “eh tidak ini gelang
rajutan mu?” tanya ku. “andwea itu punya Junhyung” kata yeoja itu. “oh ya kita
belum kenalan, nama ku Eun ji,” kata Eun Ji tersenyum.
“aa... salam kenal... nama ku Yoseob, Yang Yoseob.” Lalu aku
membungkuk kan badan, “anu, boleh aku bertanya singkatan JYJ yang digelang
itu?” tanyaku yang keheranan akan tulisan itu. “he he he itu gelang
persahabatan ku, JYJ itu singkatan nama teman kami yang sekarang tidak ada di
sini” kata Eun Ji. “eh mianhe” kata Yoseob.
“bukan.. bukan... bukan... mereka masih ada J itu Junhyung dan J
lagi aku sementara itu Y adalah teman kami yang entah pergi kemana dia sekarang
katanya sih pindah ke luar negeri” kata Eun Ji. “y itu siapa?” tanya ku. “yan..”
Handpone ku berbunyi, aah aku harus pulang. “mianhe besok lagi
ceritanya aku harus pulang tolong titip buku ini untuk Junhyung, itu buku catatan”
kata aku.
Aku pun segera pulang, aku mengambil Handphone ku dari sakuku.
Kubaca e-mail dari eomma.
From : Eomma
Tittle : -
Text : “ Seobie, cepat jemput noona di bandara! “
Re: “ kapan? “
Eomma : “sekarang! Ia sudah terlalu lama menunggu mu!”
Segera aku menjemput unnie di bandara.
-sesampainya-
“Noona dimana ya?” gumam ku ketika sampai disana, aku terus
mencari noona di bandara. “ah! Yoseobie!!” teriak Yeoja dari belakang. “mian,
siapa anda?” tanyaku. “eh? Kau melupakan noona mu sendiri? Jahat nya seobie...”
kata yeoja itu dengan akting menangis. “eeehhh?? Noona? Ini benar noona ?”
“iya, noona dilupain sama yosoeb, hiks hiks...”
“ngomong-ngomong kau kesini naik apa?” tanya noona. “jalan kaki.”
“mwo?? Kalau begitu siapa yang akan membawa barang-barang ini?” tanya
noona. “kan ada aku, lagian kita bisa naik taxi.”
-di rumah Yoseob-
“Sulli! Kau pulang juga akhirnya, eomma kangen sekali sama kamu!”
kata eomma kegirangan. Aku segera naik kelantai dua menuju kamar ku.
“hahh ... capek nya, masa aku harus membawa barang sebanyak itu.”
Aku mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi untuk menyegar kan diriku.
Setelah itu aku turun kebawah untuk makan malam. Kulihat noona
sedang mengambil sebuah kardus dan membawa nya.
“apa itu noona?”tanyaku. “rahasia wanita” kata noona sambil
mengedip kan mata kanan nya. “aiish ... dasar wanita, susah di mengerti.”
Gumam ku, lalu aku mengambil ‘snack’ dari kulkas dan memakan nya.
-esok hari di sekolah-
“yo...se...ob! yo!” sapa dae sung sambil menepuk bahu ku. “ne,
...nyeong... “ kataku terputus-putus. “kenapa kau ? kok lesu sekali?” tanya dae
sung. “aku hanya tidur terlalu malam.” “waeyo?” “noona ku kemarin kembali ke
korea, dan kemarin dia menunjuk kan layar lebar dan meminta ku menemani nya
menonton film sepanjang malam.”
“noona mu seperti nya menyeramkan.” Kata kwangmin yang tiba-tiba
menyela pembicaraan ku dengan dae sung. “yah, bisa di bilang begitu.” “tapi kau
enak punya layar lebar, lain kali aku mampir ya buat nonton disana!”
“kalau begitu kau harus meminta izin kepada noona ku.” “tidak
terimakasih, aku tidak jadi nonton.” Tolak dae sung.
Sesaat kemudian Hyunbin sunseng datang menghampiri ku.
“gimana? Apa ada kabar dari Junhyung?” tanya Hyunbin sunseng. “dia
masih sakit sunseng, tampak nya dia sakit lumayan parah.” “kemarin kau
mengunjungi nya?” “iya, namun hanya sebentar, aku langsung disuruh menjemput
noona ku. Aaa... mianhe sunseng.” “tak apa, bagus sekali kau sudah mengunjungi
teman mu.” Puji sunseng. Lalu Hyunbin sunseng pergi kembali.
“waw, kau baru saja mendapat pujian dari pak Hyunbin!” kata
Leeteuk kaget. “memang ada apa? Biasa saja...”
‘teng teng’
Bel sekolah berbunyi, pembicaraan leeteuk dan yoseob terhenti
karena bel sekolah berbunyi.
“ayo cepat masuk! Habis ini pelajaran kesenian.” Kata leeteuk
kegirangan. “kau suka musik?” tanya ku . “ya, aku suka banget!” lalu mereka
berlari kecil ke kelas.
* To Be Continued *
0 komentar:
Posting Komentar